Rabu, 17 Juni 2020

MERASAKAN BAHAGIA KETIKA BER-KHALWAT BERSAMA ALLAH

Merasakan Bahagia Ketika Ber-khalwat Bersama Allah

Salah satu waktu bahagia adalah ketika sendiri dan melakukan muhasabah terhadap diri sendiri ketika di saat sepi dan berkhalwat bersama Allah. Hendaknya kita punya waktu-waktu khusus yang kita jadwal untuk melakukan muhasabah, bukan waktu-waktu sisa dari urusan dunia kita.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ﻻﺑﺪ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﻳﻨﻔﺮﺩ ﺑﻬﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﻭﺫﻛﺮﻩ ﻭﺻﻼﺗﻪ ﻭﺗﻔﻜﺮﻩ ﻭﻣﺤﺎﺳﺒﺔ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺇﺻﻼﺡ ﻗﻠﺒﻪ

“Hendaklah seorang hamba memiliki waktu-waktu khusus menyendiri untuk berdoa, shalat, merenung, muhasabah dan memperbaiki hatinya”. (Majmu’ Fatawa 10/637)
Penulis: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

Senin, 15 Juni 2020

POTRET MEREKA YANG BERJIWA HANIF

POTRET MEREKA YANG BERJIWA HANIF

Syaikh ‘Abdurrazaq Al-Badr hafidzahullahu Ta’ala berkata,

“Hanif adalah condong menjauh dari semua kebatilan dan mendekat kepada kebenaran, hidayah, tauhid, dan istiqamah. Condong menjauh dari kemusyrikan dan mendekat kepada tauhid. Condong menjauh dari kesesatan dan mendekat kepada hidayah (petunjuk). Condong menjauh dari kebatilan dan mendekat kepada kebenaran. Juga  condong menjauh dari buruknya amal dan mendekat kepada amal yang sesuai dengan ilmu yang shahih. Inilah yang dimaksud dengan hanif.” (Syarh Al-Qawa’id Al-Arba’, hal. 30)  

Mereka yang berjiwa hanif pada zaman sekarang ini, mereka sama sekali tidak memiliki minat, selera, dan keinginan untuk berbuat kemaksiatan atau perbuatan buruk lainnya. Jangankan keinginan, hanya sekedar mimpi atau angan-angan untuk berbuat maksiat pun tidak.

Ketika ajakan berbuat maksiat itu datang, atau sebetulnya ada kesempatan untuk berbuat maksiat, mereka yang berjiwa hanif sama sekali tidak tergoda, dan tidak ada dorongan sama sekali dari dalam jiwanya untuk menyambut ajakan maksiat tersebut. Bahkan jiwanya merasa jijik dan tidak butuh terhadap ajakan maksiat tersebut. Berbeda halnya dengan kondisi sebagian di antara kita yang justru merasa sedih, menyesal, dan meratapi setiap maksiat yang terluput dari diri kita. Kemudian berharap-harap agar ajakan dan kesempatan untuk berbuat maksiat akan datang lagi di waktu yang akan datang.

Mereka yang berjiwa hanif, fokus perhatian mereka, keinginan, dan cita-cita mereka adalah kebaikan dan segala sarana yang mengantarkan kepada kebaikan. Itulah fokus kesibukannya, yaitu menyibukkan diri dalam perkara kebaikan dan diperintahkan oleh syariat. Jiwanya tidak akan merasa berat dan siap menyambut setiap peluang dan ajakan kebaikan yang datang kepada dirinya.

Mereka yang berjiwa hanif, mereka adalah orang-orang yang ikhlas dalam ibadahnya. Tidaklah mungkin seseorang itu berjiwa hanif, namun tidak mukhlis (orang yang berhati ikhlas). Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. Dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 5)

Penulis: dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.


Sabtu, 06 Juni 2020

SHALAT MALAM

SHALAT MALAM

Berikut keutamaan shalat malam

1. Sebab masuk surga

2. Menaikkan derajat di surga

3. Penghapus dosa dan kesalahan

4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu

5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam

ENGGAN SEDEKAH ADALAH CIRI KEMUNAFIKAN

Enggan Sedekah Adalah Ciri Kemunafikan

Salah satu ciri orang yang beriman adalah gemar bersedekah. Sedangkan di antara ciri kemunafikan adalah enggan untuk bersedekah.

Sedekah Adalah Bukti Iman
Rasul shallallahu ‘alaiahi wa sallam bersabda :
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ
“ Sedekah adalah burhan (bukti) “ (H.R Muslim)

Yang dimaksud burhan adalah bukti yang menunjukkan benarnya keimanan. Tidaklah akan rela mengeluarkan harta yang ia cintai untuk disedekahkan, kecuali hanya orang yang memiliki keimanan dalam hatinya. Maka ketika seseorang mengedepankan ketaatan kepada Allah dengan bersedekah, ini merupakan bukti benarnya keimanan di dalam hatinya.

Orang Munafik Enggan Bersedekah
Adapun orang munafik, maka mereka enggan bersedekah. Bahkan mereka kikir dari bersedekah. Allah menyebutkan di antara sifat orang munafik di dalam Al Qur’an :
وَلاَ يُنفِقُونَ إِلاَّ وَهُمْ كَارِهُونَ
“ … dan tidak pula menginfakkan harta mereka melainkan dengan rasa enggan karena terpaksa. ” (At Taubah : 54
وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ
“ … dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). ” (At Taubah : 67)
Maka, sedekah adalah burhan keimanan, dan enggan bersedekah adalah ciri kemunafikan.

Allah Mencintai Sifat Dermawan
Sifat dermawan dan gemar bersedekah adalah merupakan akhlak baik dalam Islam. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“ Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi. Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia dan Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi,shahih)

Pahala yang berlipat ganda Allah janjikan bagi orang-orang yang bersedekah dengan hartanya. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“ Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan balasan kebaikannya dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Al Hadid: 18)

Sedekah Sama Sekali Tidak Mengurangi Harta
Ini merupakan jaminan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Muslim)

Anggapan orang bahwa bersedekah akan mengurangi harta tidaklah tepat. Bahkan dengan banyak bersedekah, harta semakin bertambah berkah dan akan mendapat ganti yang lebih baik.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang gemar bersedekah dan kita berharap senantiasa mendapat rezeki harta yang penuh dengan berkah.

Penulis : dr. Adika Mianoki, Sp.S.
Artikel: Muslim.or.id
Sumber bacaan : Al Minhatu ar Rabbaniyyah fii Syarhi al Arba’iin an Nawawiyyah, Syaikh Dr. Shalih Fauzan hafidzahullah

JAGA TAUHIDMU

JAGA TAUHIDMU

Syirik disebut sebagai kezaliman karena pelakunya telah menujukan ibadah kepada sesuatu yang tidak berhak menerimanya

Karena ibadah adalah hak Allah, tidak boleh memalingkan ibadah kepada selain-Nya

Memalingkan ibadah kepada selain Allah adalah kezaliman. Oleh sebab itu Allah berfirman (yang artinya)

“Sesungguhnya syirik itu benar-benar kezaliman yang sangat besar.” (QS. Luqman : 13)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

“Hak Allah atas para hamba adalah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penulis: Ustaz Abu Muslih Ari Wahyudi


BAHAYA PENYAKIT ASAL BUNYI (ASBUN)

BAHAYA PENYAKIT ASAL BUNYI (ASBUN)

Asal bunyi, atau sering diringkas dengan istilah “asbun”, kerap dianggap sebagai suatu hal yang biasa. Banyak orang terjangkiti virus ini, namun tidak merasa bahwa dirinya sedang menderita sakit. Padahal penyakit yang satu ini efek bahayanya luar biasa. Dampak negatifnya akan terasa bukan hanya di dunia saja, tapi juga akan terbawa hingga ke akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan,
.
“إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا؛ يَهْوِى بِهَا فِى النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ”
.
“Terkadang seorang hamba mengucapkan suatu kalimat tanpa ia perhatikan dampaknya, ternyata mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam neraka sejauh jarak antara timur dan barat”. [HR. Bukhari dan Muslim, dengan redaksi Muslim]

Sumber dari artikel www.muslim.or.id dengan judul "Berhati-Hati dari Wabah Asbun" yang disusun oleh Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.

KEUTAMAAN SIFAT QANA'AH

KEUTAMAAN SIFAT QANA'AH

Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki yang Allah berikan kepadanya”[1].

Hadits yang mulia menunjukkan besarnya keutamaan seorang muslim yang memiliki sifat qanaa’ah[2], karena dengan itu semua dia akan meraih kebaikan dan keutamaan di dunia dan akhirat, meskipun harta yang dimilikinya sedikit[3].

5 FAEDAH PUASA SYAWAL

5 FAEDAH PUASA SYAWAL

Ingatlah saudaraku, membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki beberapa faedah yang cukup banyak, diantaranya:

1. Puasa enam hari Syawal setelah Ramadhan berarti meraih pahala puasa setahun penuh
2. Puasa syawal dan sya’ban seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu, untuk sebagai penyempurna kekurangan yang terdapat dalam fardhu
3. Puasa syawal setelah ramadhan merupakan tanda bahwa Allah menerima puasa ramadhannya, sebab Allah apabila menerima amal seorang hamba maka Dia akan memberikan taufiq kepadanya untuk melakukan amalan shalih setelahnya
4. Puasa Syawal merupakan ungkapan syukur setelah Allah mengampuni dosanya dengan puasa ramadhan
5. Puasa Syawal merupakan tanda keteguhannya dalam beramal shalih, karena amal shalih tidaklah terputus dengan selesainya ramadhan tetapi terus berlangusng selagi hamba masih hidup.

Penulis: Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi

Kamis, 28 Mei 2020

SUNNAH MEMBANTU ISTRI DIRUMA

Sunnah Membantu Istri di Rumah

Salah satu sunnah yang mungkin mulai ditinggalkan para suami adalah membantu istri dan pekerjaannya di rumah, semoga para suami bisa menerapkan sunnah ini walaupun hanya sedikit saja. Beberapa suami bisa jadi cuek terhadap pekerjaan istri di rumahnya apalagi istri pekerjaannya sangat banyak dan anak-anak juga banyak yang harus diurus dan dididik.

Merupakan kebiasaan dan sunnah Nabi ﷺ membantu pekerjaan istrinya di rumah.

‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

“Rasulullah ﷺ dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat” (HR Bukhari).

Hal ini merupakan sifat tawaadhu’ (rendah hati) Nabi ﷺ dan mencontohkannya pada manusia, padahal beliau adalah seorang pimpinan dan qadhi tertinggi kaum muslimin. Bisa jadi ada suami yang merasa diri menjadi rendah jika melakukan perbuatan dan pekerjaan rumah tangga karena ia adalah orang besar dan berkedudukan bahkan bos di tempat kerjanya.

Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata menjelaskan hadits ini,

“Di antara akhlak mulia para nabi adalah tawaadhu’ dan sangat jauh dari suka bersenang-senang (bermewah-mewah) dan melatih diri untuk hal ini, agar mereka tidak terus-menerus berada pada kemewahan yang tercela (mewah tidak tercela secara mutlak).” (Fathul Bari kitab adab hal. 472)

Membantu istri bisa dilakukan dengan pekerjaan sederhana, terkadang membantu hal yang sederhana saja sudah membuat senang dan bahagia para istri, semisal menyapu emperan saja, mencuci piring dan lain-lainnya.

Dalam hadits lainnya, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan bahwa Nabi ﷺ mengerjakan hal-hal sederhana untuk membantu istri-istri beliau semisal mengangkat ember dan menjahit bajunya.

Urwah berkata kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah ﷺ jika ia bersamamu (di rumahmu)?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember” (HR Ibnu Hibban)

Jumat, 22 Mei 2020

MANFAAT MEMBAYAR ZAKAT FITRAH

MANFAAT MEMBAYAR ZAKAT FITRAH

Waki’ bin Al-Jarrah mengatakan, “Zakat fitrah untuk bulan Ramadhan itu seperti sujud sahwi ketika shalat. Zakat fitrah itu menutup kekurangan saat puasa sebagaimana sujud sahwi menutupi kekurangan shalat.” (Lihat Mughni Al-Muhtaj dan Al-Majmu’, dinukil dari Al-Mu’tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafii, 2:96)
📔 Muhammad Abduh Tuasikal


DOAKAN ORANG TUA DI KAMPUNG

DOAKAN ORANG TUA DI KAMPUNG MESKI RAGA BELUM BISA BERJUMPA DENGANNYA

Pintu surga yang paling mudah dimasuki adalah pintu yang paling tengah yaitu berbakti kepada orang tua.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya.” [HR. Ahmad, Hasan)



Selasa, 19 Mei 2020

KHAWATIR PADA TEMPATNYA

KHAWATIR PADA TEMPATNYA
================
Persoalan rezeki; biaya hidup yang semakin mahal, kondisi keuangan yang begitu2 saja, karir pekerjaan yang seolah stuck, usaha yang sulit berkembang, cicilan hutang yang tak kunjung selesai, atau hal2 lain yang menjadi turunan2nya, seringkali menjadi topik besar yang kita khawatirkan.

Padahal tahukah Anda,
Sebuah riset menunjukkan bahwa orang-orang yang selalu terbebani dengan pikiran dan perasaan serba kekurangan, justru akan menghambat mereka untuk memiliki nasib yang lebih baik.

Karena alokasi energi otak terserap cukup besar untuk memikirkan kekurangan demi kekurangan itu dan habis sudah untuk bisa berpikir kreatif berupaya mengubah nasib menjadi lebih baik.

Riset menarik yang dilakukan oleh Eldar Shafir (Professor ekonomi dari Yale University) dan Sendhil Mullainathan (Guru besar Ekonomi dari Harvard University) ini menjawab mengapa orang2 kaya semakin kaya, orang2 miskin tetap miskin, dan orang2 yang kekurangan akan cenderung bertahan selamanya dalam kondisi seperti itu.
==================
Sahabat-sahabat fillah,
Kesalahan terbesar dalam hidup adalah mengkhawatirkan apa yang sudah dijamin, namun mengabaikan apa yang belum dijamin.

Dalam urusan rezeki, mestinya tak perlulah kita banyak2 khawatir. Tenangkanlah hati dan istirahatkanlah diri kita dari berlelah-lelah memikirkan rezeki.

Karena hewan melata yang tidak punya alat gerak sekalipun berada dalam jaminanNya. Apalah lagi manusia yang punya sebaik-baik dan seindah-indahnya bentuk. Alokasikan fokus pikiran dan perasaan kita pada tempat yang semestinya.

Yang perlu kita khawatirkan adalah seberapa sungguh2 kita dalam taat.
Bukankah tugas kita hanya taat?

Petunjuk dan bimbingan datang dari taat; ditunjukkan jalan2 rezeki terbaik, dibukakan peluang2 yang tak terpikirkan sebelumnya, diperlihatkan solusi yang tidak terduga, dipertemukan dengan orang2 yang tepat, dituntun tiap langkah dalam setiap pengambilan keputusan, semua itu datangnya dari taat.

Tanpa taat, dunia datang memperbudak.
Dengan taat, dunia datang tertunduk hina.

Sekali lagi,
Yang perlu kita khawatirkan adalah seberapa sungguh2 kita dalam taat.
Bukankah tugas kita hanya taat?

Rezeki sudah dijamin, yang belum dijamin adalah keberkahan yang menyertainya. Keberkahan yang menjadikan semuanya tidak sia-sia.

Rezeki sudah dijamin, yang belum dijamin adalah nasib kita setelah kehidupan ini, kehidupan yang lebih panjang dan lebih berat. Jannah? Atau Naar?

Sumber : Sonny Abi Kim

Minggu, 17 Mei 2020

SEMANGAT PARA SALAF

SEMANGAT PARA SALAF DALAM MENCARI LAILATUL QADR

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

لـو كانـت ليلـة القـدر بالسنـة ليلـة واحـدة لقمـت السنـة حتى أدركهـا فمـا بالـك بعشـر ليـال

"Jika seandainya Lailatul Qadar itu harus dicari sepanjang tahun, maka niscaya aku akan menghidupkan seluruh (malam) dalam satu tahun sehingga aku bisa mendapatkan nya. Lalu bagaimana pendapatmu apabila malam Lailatul Qadar terjadi hanya pada 10 hari (terakhir di bulan Ramadhan)."

Bada'iul Fawaid, halaman 5

Sabtu, 16 Mei 2020


TIDAK ADA KEBAIKAN

Ali bin Abi Thalib mengatakan :
وَلَا خَيْرَ فِيْ قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيْها

Tidak ada kebaikan dalam membaca Al-Quran jika tidak ada tadabbur (usaha untuk memahami) di dalamnya.
(Sunan ad-Darimi no 306)

 Tujuan Al-Quran diturunkan itu untuk direnungi kandungannya dan diamalkan.
Membaca Al-Quran itu sarana untuk tadabbur (merenungi pesan kandungan Al-Quran).
Membaca tanpa tadabbur adalah melaksanakan sarana tanpa mewujudkan tujuan.

Kiat praktis agar bisa tadabbur adalah:
❶. Paham bahasa Arab atau
❷. Membaca terjemahannya atau tafsirnya setelah selesai membaca bagian dari Al-Quran yang ingin dibaca.

Meski demikian, membaca Al-Qur'an itu tetap berpahala meski orang yang membacanya tidak paham isi yang dibaca.

Perkataan Ali di atas itu motivasi untuk berusaha membaca Al-Quran dan mengetahui kandungan bacaan, bukan untuk menggembosi orang yang semangat membaca Al-Quran.

Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta

PENGEJAR DUNIA

PENGEJAR DUNIA

Indah dan melenakan. Itulah dunia. Karena itu, tak sedikit yang sengsara dibuatnya. Ada yang celaka, ada juga yang terhina. Andaikata ada yang bahagia karena dunia, itu hanya sementara. Karenanya, kita harus senantiasa waspada. Jangan sampai terlena. Jika tidak, kita akan menjadi korban berikutnya.


Rabu, 13 Mei 2020

JANGAN SAMPAI TERLUPUTKAN OLEHMU !

JANGAN SAMPAI TERLUPUTKAN OLEHMU!

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :

فِيهِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.”
(HR. Ahmad 2/385, Hadits shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth rahimahullah)

Selasa, 12 Mei 2020

ULAR BERBAHAYA

ULAR BERBAHAYA

Imam Asy-Syafi'i mengatakan :

اِحْفَظْ لِسَانَكَ أَيُّهَا الْإِنْسَانُ لَا يَلْدَغَنَّكَ إِنَّهُ ثُعْبَانٌ

"Kontrol lisanmu wahai manusia. Jangan sampai dia menggigitmu. Sungguh lisan itu ular besar yang berbahaya"
(Mirqah al-Mafatih 1/185)

Imam Asy-Syafi'i memberi gelar ular besar untuk lisan.
Ini menunjukkan bahaya lisan.
Lisan atau lidah adalah anggota badan yang paling banyak beraktivitas tanpa kenal lelah.

Sebagaimana dengan lidah seorang itu mudah mendapatkan pahala, sebaliknya dengan mudah seorang itu mendapatkan dosa besar.
Oleh karena itu jika tidak bisa berbicara yang manfaat, Nabiﷺ ajarkan kita agar diam saja.

Ucapan, kata-kata, komentar, status medsos dll itu bermanfaat jika memenuhi tiga kriteria :
❶.Baiknya niat semisal menebar ilmu yang bermanfaat

❷.Baiknya cara penyampaian semisal mengetahui hal-hal yang layak disampaikan di depan publik dan hal yang hanya layak dibicarakan dalam forum khusus atau terbatas.

❸. Baiknya dampak. Kata-kata tersebut tidak berdampak kegaduhan, memicu permusuhan dll.
Jika suatu kalimat, komentar, status medsos memenuhi tiga kriteria di atas silakan katakan.
Jika tidak memenuhi kriteria di atas, sadarilah bahwa lisan dan lidah itu ular besar yang berbahaya.

Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta

https://www.instagram.com/p/CAHawQsgq-6/?igshid=1slbdepn79124

BELAJAR DIAM DAN BELAJAR BERBICARA


  BELAJAR DIAM DAN BELAJAR BERBICARA

Seorang shahabat Nabiﷺ , Abu Darda' mengatakan :
تَعَلَّمُوْا الصَّمْتَ كَمَا تَتَعَلَّمُوْنَ الْكَلَامَ

"Belajarlah untuk diam sebagaimana kalian belajar untuk berbicara"
(Diriwayatkan oleh al-Khara'ithi dalam kitabnya Makarim al-Akhlaq)

Sebagaimana kita perlu belajar untuk berbicara kita juga perlu belajar untuk diam dan tidak asal komentar.

Yang dimaksud dengan belajar berbicara adalah belajar berbicara yang baik dan bijak.

Berbicara yang bijak adalah membicarakan hal yang tepat, di waktu yang tepat dan dengan cara penyampaian yang tepat.

🔅Mewujudkan tiga hal ini bukanlah hal yang mudah, perlu latihan, perlu menerima teguran dan berbenah serta perlu sensitif untuk menimbang apakah suatu kalimat itu sudah memenuhi tiga kriteria di atas ataukah tidak.
📵Yang dimaksud belajar diam adalah diam yang bijak karena tidak semua diam itu emas.
📵 Diam pada saat kondisi mengharuskan untuk berbicara adalah tindakan yang tidak bijak.

•> Diam dan tidak berbicara bukan dalam bidang yang dikuasai,
•> Diam saat berbicara hanya akan menimbulkan keributan yang tidak perlu terjadi,
•> Diam manakala berbicara itu dampak negatifnya lebih besar dibandingkan manfaatnya adalah contoh diam yang bijak.

Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
 Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta
https://www.instagram.com/p/CAFoMP-gNqB/?igshid=13862yd5uri25

Kamis, 07 Mei 2020

DALAM IBADAH

DALAM IBADAH

Seorang ulama tabiin, Abul Aliyah mengatakan :
الصَّائِمُ فِي عِبَادَةٍ مَا لَمْ يَغْتَبْ أَحَدًا وَإِنْ كَانَ نَائِمًا عَلَى فِرَاشِهِ
Orang yang sedang berpuasa itu berada dalam ibadah selama tidak menggunjing siapa pun meski dalam kondisi tidur di kasurnya.

Hafshah binti Sirin mengomentari hal ini dengan mengatakan :
يَا حَبَّذَا عِبَادَة وَأَنَا نَائِمَةٌ عَلَى فِرَاشِيْ
Betapa indahnya, ibadah pada saat aku tidur di kasurku
( Lathaif al-Ma'arif karya Ibnu Rajab hlm 168)

Ketika seorang itu dalam kondisi beribadah semua aktivitasnya bernilai ibadah.

Contoh yang lain adalah :
Jihad perang di jalan Allahﷻ Seorang mujahid itu berada dalam ibadah meski dalam kondisi tertidur karena kelelahan.

Contoh lain adalah :
Ihram haji atau umroh. Seorang yang dalam kondisi ihram itu berada dalam ibadah meski sedang tertidur pulas.

Pernyataan Abul Aliyah di atas bukanlah motivasi untuk memperbanyak tidur namun menunjukkan berapa istimewanya ibadah puasa.

Memperbanyak tidur tanpa ada kebutuhan adalah bagian dari godaan setan. Setan ingin mengurangi waktu ibadah seorang muslim.

Ghibah atau menggunjing sesama muslim adalah dosa yang menghapus pahala ibadah puasa.

Terlelap tidur setelah capek dengan aktivitas bermanfaat bagi orang yang berpuasa tetap dinilai ibadah selama pahala ibadah puasanya tidak hilang karena dusta, ghibah dll.

Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta

Rabu, 06 Mei 2020

CERMIN HATI

CERMIN HATI

Ibnul Qayyim mengatakan :

وَقَدْ جَعَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ الْعَيُنَ مِرْآةَ الُقَلْبِ فَإِذَا غَضَّ الْعَبْدُ بَصَرَهُ غَضَّ الْقَلْبُ شَهْوَتَهُ وَإِرَادَتَهُ وَإَذَا أَطْلَقَ بَصَرَهُ أَطْلَقَ الْقَلْبُ شَهْوَتَهُ

"Sungguh Allah ﷻ jadikan mata itu sebagai cermin hati. Jika seorang hamba mengontrol pandangannya berarti dia mengontrol syahwat (rasa senang) dan keinginan hatinya. Sebaliknya jika tidak ada kontrol pada pandangan berarti tidak ada kontrol untuk syahwat hatinya".

(Raudhoh al-Muhibbin hlm 146, Dar Alam al-Fawaid)

Mata adalah cermin hati. Mata itu memantulkan konten hati kita. Cara mudah untuk tahu muatan hati kita adalah melihat apa yang suka dilihat oleh mata kita.  Adakah sama?

• Orang yang matanya suka dipakai untuk baca buku agama dengan dengan mata yang digunakan untuk membaca cerita-cerita tidak bermutu?

• Orang yang matanya hobi memandangi gambar gadget terbaru dengan dengan mata yang hobi memandangi ilmu?

• Mata yang gemar menatapi film atau tontonan baru dengan mata yang selalu rindu membaca baris demi baris sabda Nabi penerima wahyu?

• Orang yang "syahwatnya" tertuju kepada ilmu dan hal-hal bermutu dengan orang yang "syahwatnya" hanya untuk memuaskan keinginan yang tidak akan pernah berhenti seiring berjalannya waktu.

Moga Allah sempurnakan cahaya hidayah untuk penulis dan semua pembaca tulisan ini.

Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta
https://www.instagram.com/p/B_3cld2Au8W/?igshid=18xbrwkt0yzqf




Selasa, 05 Mei 2020

TEKAD KUAT KHATAM AL QURAN

Bertekad Kuat Mengkhatamkan Al-Quran Selama Ramadhan

Tahun ini kita melalui bulan Ramadhan dalam kondisi di tengah merebaknya wabah virus Corona. Kaum muslimin sangat dianjurkan untuk menghidupkan Ramadhan ini dengan berbagai amalan shalih, salah satunya memperbanyak membaca Al-Quran

Salah satu tips agar kita bisa mengkhatamkan Al-Quran adalah dengan memiliki tekad kuat. Memiliki tekad kuat ini bisa diwujudkan dengan membuat target, tetapi target yang bukan sebagaimana target biasanya yang kita lakukan. Target ini sebagaimana contoh dari nabi Musa ‘alahissalam, yaitu TIDAK AKAN BERHENTI SAMPAI …., misalnya ucapan beliau dalam Al-Quran:

لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا

“Aku TIDAK AKAN BERHENTI (BERJALAN) SEBELUM SAMPAI ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”.[QS. Al-Kahfi: 60)
Follow IG @bachtiar.achmad
https://www.instagram.com/p/B_0vbB9hA0T/?igshid=tvn5xuod0qqp

SANGAT RUGI JIKA TIDAK BISA MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH DI BULAN RAMADHAN

SANGAT RUGI JIKA TIDAK BISA MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH DI BULAN RAMADHAN

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata :

”Barangsiapa yang pada bulan Ramadhan ini tidak beruntung, maka kapan lagi dia bisa beruntung? Barangsiapa yang pada bulan suci ini tidak bisa mendekatkan dirinya kepada Allah, maka sungguh dia sangat merugi.”

(Wadzaif Ramadhan, halaman. 12)

Follow IG @bachtiar.achmad :
https://www.instagram.com/p/B_0EghehimP/?igshid=1bnlzpa2oxuc3



Senin, 04 Mei 2020

Ar Rayyan

Ar Rayyan secara bahasa berarti puas, segar dan tidak haus. Ar Rayyan ini adalah salah satu pintu di surga dari delapan pintu yang ada yang disediakan khusus bagi orang yang berpuasa.

Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Al Fath menyebutkan, “Ar Rayyan dengan menfathahkan huruf ro’ dan mentasydid ya’, mengikuti wazan fi’il (kata kerja) dari kata ‘ar riyy‘ yang maksudnya adalah nama salah satu pintu di surga yang hanya dikhususkan untuk orang yang berpuasa memasukinya. Dari sisi lafazh dan makna ada kaitannya. Karena kata ar rayyan adalah turunan dari kata ar riyy yang artinya bersesuaian dengan keadaan orang yang berpuasa. Orang yang berpuasa kelak akan memasuki pintu tersebut dan tidak pernah merasakan haus lagi.” (Fathul Bari, 4: 131).

Ibnu Hajar menyebutkan bahwa dalam lafazh hadits lainnya disebutkan bahwa di surga itu ada delapan buah pintu. Salah satu pintu dinamakan Ar Rayyan. Pintu tersebut tidaklah dimasuki selain orang yang berpuasa (lihat Fathul Bari, 4: 132). Hadits yang dimaksud adalah,

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ »

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).

#islamituindah #islamituindahid #ArRayyan #selfreminder#muhasabahdiri#MencariCintaNya#MencariIkhlas#tawakal#sabar#tawadhu#ramadhan#bachtiarachmad#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah

Follow IG : @bachtiar.achmad
https://www.instagram.com/p/B_yh36shvoK/?igshid=17m35d6xnp7qj

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadhan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni."
(HR. Muslim 1266)

#islamituindah #islamituindahid #fairuzstore #selfreminder#muhasabahdiri#MencariCintaNya#MencariIkhlas#tawakal#sabar#tawadhu#ramadhan#bachtiarachmad#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah
https://www.instagram.com/p/B_xd0kjhl4X/?igshid=1d7p7c8el0ca5

Minggu, 03 Mei 2020

SYUKURILAH NIKMAT ALLAH

SYUKURILAH NIKMAT ALLAH

Nikmat Allah dalam sehari saja sudah tak terhitung banyaknya. Tapi diri ini masih saja hitung-hitungan dalam beribadah kepadaNya.

Itulah mengapa Allah berfirman:

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba’: 13).

Allah menginginkan kita ‘banyak bersyukur’ karena memang terlalu banyak nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Syukurilah nikmat Allah, baik dengan hati, mulut, maupun dengan anggota badan.

Ustadz Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A.
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
Oleh: Mutiara Risalah Islam

https://www.instagram.com/p/B_u2BEFhkEm/?igshid=1hk108uknyius

Sabtu, 02 Mei 2020

PUASA PENGHAPUS DOSA

PUASA PENGHAPUS DOSA

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ’anhu bahwa Rosululloh ﷺ bersabda,

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Sholat lima waktu. Ibadah Jum’at yang satu dengan ibadah jum’at berikutnya. Puasa Romadhon yang satu dengan puasa Romadhon berikutnya. Itu semua merupakan penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.”
(HR. Muslim no. 233)

#islamituindah #islamituindahid#ramadhan #fairuzstore#muhasabahdiri#selfreminder#MencariCintaNya#MencariIkhlas#bachtiarachmad#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah

Jumat, 01 Mei 2020

KUFUR JUHUD

Ini seperti kufurnya iblis terhadap Allah ketika diperintahkan sujud kepada Adam ‘alaihissalam, padahal iblis mengakui Allah sebagai Rabb,
.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Ia termasuk golongan orang-orang yang kafir” (QS. Al Baqarah: 34)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan
.
“Seorang hamba jika ia melakukan dosa dengan keyakinan bahwa sebenarnya Allah mengharamkan perbuatan dosa tersebut, dan ia juga berkeyakinan bahwa wajib taat kepada Allah atas segala larangan dan perintah-Nya, maka ia tidak kafir”
.
Lalu beliau melanjutkan, “..barangsiapa yang melakukan perbuatan haram dengan keyakinan bahwa itu halal baginya maka ia kafir dengan kesepatakan para ulama” (Ash Sharimul Maslul, 1/521). Al Lajnah Ad Daimah menjelaskan:
.
“Siapa yang meninggalkan puasa karena juhud (menentang) wajibnya puasa maka ia kafir berdasarkan sepakat ulama. Namun yang meninggalkan puasa karena malas dan meremehkan, maka ia tidak kafir. Namun ia berada pada bahaya yang besar karena meninggalkan salah satu rukun Islam yang disepakati wajibnya. Dia wajib dihukum dan dibina oleh pemerintah, agar ia dan orang yang semisal dia jera. Namun sebagian ulama ada yang berpendapat ia kafir dan wajib meng-qadha puasa yang ditinggalkan setelah ia bertaubat kepada Allah Subhaanahu” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 10/143)
.
#selfreminder#muhasabahdiri#MencariCintaNya#MencariIkhlas#sabar#tawakal#tawadhu#ikhlas#dirumahaja#belirumahaja#bachtiarachmad#nussapropertysyariah#nuansapropertysyariah

KEUTAMAAN SAHUR

KEUTAMAAN SAHUR

Di antara keutamaan sahur adalah, di dalamnya terdapat barokah, sebagaimana sabda Nabi ﷺ,

« تَسَحَّرُوا، فَإِنَّ فِي السّحُورِ بَرَكَةً »

"Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan."

(HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095)

Al-Hâfizh Ibnu Hajar al-’Asqalânî menerangkan makna keberkahan,

أن البركة ترجع إلى ثلاثة معاني:

Bahwa kata barokah di sini kembali pada 3 makna :

*المعنى الأول* : بركة في تقوية البدن في نهار صومه.

• Makna Pertama :
Keberkahan di dalam menguatkan badan saat berpuasa di siang hari.

*المعنى الثاني* : بركة في أن يقوم القائم في هذا الوقت فيَذكر الله ويَعبده، وهو وقت فاضل.

• Makna Kedua :
Keberkahan di dalam bangunnya seseorang di waktu ini, lalu ia berdzikir dan beribadah kepada Allâh. Dan waktu sahur ini adalah waktu yang utama.

*المعنى الثالث* : بركة في اتباع سُنة النبي صلى الله عليه وسلم، ومخالفة أهل الكتاب.

• Makna Ketiga :
Keberkahan di dalam mengikuti sunnah Nabi ﷺ dan menyelisihi ahli kitab.
[ Fathul Bârî (IV/140) ]
Ditulis oleh :
@abinyasalma

#islamituindah #islamituindahid #selfreminder#muhasabahdiri#MencariCintaNya#MencariIkhlas#fairuzstore#nussapropertysyariah #dirumahaja#belirumahaja#nuansapropertysyariah
#bachtiarachmad

Tauhid Rububiyah

Bismillahirrahmanirrahim

Kaum muslimin yang semoga dirahmati oleh Allah. Setiap muslim meyakini bahwa alam semesta ini, langit dan bumi, beserta segala isinya adalah ciptaan Allah, dan berada di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada yang menciptakan dan mengatur alam ini kecuali Allah. Ini adalah bagian dari keyakinan mendasar bahkan fitrah yang telah Allah tanamkan dalam hati umat manusia.

Inilah yang disebut oleh para ulama dengan istilah tauhid rububiyah. Keyakinan bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta, mengatur, dan menguasai alam semesta. Umat manusia pada dasarnya telah mengakui hal ini dalam lubuk hati mereka, bahkan mereka yang musyrik dan kafir sekali pun mengakui hal ini. Jika mereka ditanya, siapa yang menciptakan langit dan bumi, mereka pasti menjawab Allah. Jika mereka ditanya siapa yang memberi rezeki, mereka menjawab Allah. Allah Ta’ala berfirman,

قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أَمَّن يَمۡلِكُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَمَن يُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَيِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُۚ فَقُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ ٣١

“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?” (QS. Yunus : 31)

#selfreminder#muhasabahdiri#MencariCintaNya#MencariIkhlas#sabar#tawakal#tawadhu#ikhlas#ramadhan#dirumahaja#belirumahaja#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah

Kamis, 16 April 2020

BEGITU BERHARGANYA WAKTU

BEGITU BERHARGANYA WAKTU

Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata,

أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كَانَ أَحَدُهُمْ أَشَحَّ عَلَى عُمْرِهِ مِنْهُ عَلَى دِرْهَمِهِ

Aku menjumpai beberapa kaum, salah satu dari mereka lebih pelit terhadap umurnya (waktunya) dari pada dirham (harta) mereka.

[Al-‘Umru was Syaib No: 85]

#islamituindah #islamituindahid #muhasabahdiri#selfreminder
#MencariCintaNya#MencariIkhlas
#sabar#tawakal#tawadhu
#dirumahaja#belirumahaja
#nuansapropertysyariah
#nussapropertysyariah

LEPASLAH


Rabu, 15 April 2020

PENENTUAN AKHIR HIDUP

🍃 PENENTUAN AKHIR HIDUP 🍃

Ibnu Katsir mengatakan :

فَإِنَّ الْكَرِيْمَ قَدْ أَجْرَي عَادَتَهُ بِكَرَمِهِ أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ وَمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعِثَ عَلَيْهِ

"Allah yang maha pemurah memiliki kebiasaan bahwa siapa saja yang mengisi hidupnya dengan sesuatu dia akan mati dengan membersamai sesuatu tersebut. Siapa yang meninggal dunia dalam keadaan melakukan sesuatu dia akan dibangkitkan dari kubur sambil melakukan hal tersebut"

📗(Tafsir Ibnu Katsir QS Ali Imran: 102).

Inilah kebiasaan Allah ﷻ untuk makhluknya atau sunnatullah.

▪️︎Siapa yang mengisi hidupnya dengan sesuatu dia akan mati dalam keadaan melakukan hal tersebut.

▪️︎Siapa yang mengisi hidupnya dengan ketaatan dan amal shalih akan meninggal dunia dalam kondisi melakukan ketaatan.

Ini berlaku jika ketaatan tersebut dilakukan sepenuh hati, lahir batin.

🍃 Orang yang mengisi hidupnya dengan ketaatan namun meninggal dunia dalam kondisi bermaksiat alias suul khatimah adalah orang yang melakukan ketaatan secara lahiriah semata. Ada motivasi yang tidak benar di hatinya ketika melakukan ketaatan dan amal shalih.

🍃 Inilah pentingnya selalu memeriksa kondisi hati dan niat.

Siapa yang mengisi hati dan hatinya dengan main catur alias kecanduan main catur kemungkinan besar saat ditalqin untuk baca kalimat tauhid yang keluar dari lisannya malah istilah-istilah catur.

▪️︎Siapa mengisi hati dan cintanya dengan cinta kepada lawan jenis terlebih jika itu cinta yang terlarang semisal wanita bersuami tergila-gila mencintai suami orang insya Allah ﷻ akan meninggal dunia sambil menyebut nyebut nama kekasih pujaan hatinya tersebut.
Demikian sunnatullah di dunia ini.

▪️︎Siapa yang meninggal dunia dalam kondisi melakukan sesuatu dia akan dibangkitkan dari alam kuburnya sambil melakukan sesuatu tersebut.

Oleh karena itu Nabiﷺ sampaikan bahwa orang yang meninggal dunia dalam kondisi berihram akan dibangkitkan sambil membaca talbiyah.

🖋Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى

Nikmat sehat Nikmat lapang

💫Nikmatnya waktu sehat dan Nikmatnya waktu luang...

Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya.

Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat.

Jika kita memiliki kedua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah kita bersemangat, jangan sampai kita meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan.

JANGAN RISAUKAN
Sesuatu Yang Tidak Kita Miliki
TAPI, RISAUKANLAH
Nikmat Yang Tidak Kita Syukuri

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia rugi karenanya, Yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang. [ HR. Bukhari ]

Siapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia.

Sesudah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan.

Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah-Nya untuk bisa memanfaatkan dua nikmat ini dalam ketaatan dengan penuh rasa syukur. Aamiin..

Have a nice day ✨

#quoteoftheday
#KeepHealthy
#muhasabah
#selfreminder
#janganlupabersyukur

Cara Suami Menyikapi Istri Menurut Al Quran


DOSA YANG SANGAT KEJI

🔥 DOSA YANG SANGAT KEJI 🔥
.
Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan :
.
فَإِنَّ كَشْفَ الْعَوْرَةِ فَاحِشَةٌ مِنَ الْفَوَاحِشِ
.
"Buka-buka aurat itu salah satu dosa yang sangat keji"
.
📗(Rawa'iut Tafsir, Tafsir Ibnu Rajab 1/478, Dar al-'Ashimah)
.
💥Buka aurat termasuk fahisyah. Fahisyah adalah perbuatan yang sangat jelek dan atau sangat menjijikkan bagi orang yang masih memiliki akal sehat dan fitrah yang normal.
.
Dalam pandangan fitrah dan akal sehat seorang muslim buka-buka aurat sehingga terlihat oleh orang yang tidak boleh melihatnya adalah perbuatan yang sangat jelek dan menjijikkan.
.
💥Buka aurat adalah tindakan yang sangat memalukan, bukan hal yang membanggakan dan membuat seorang wanita menjadi wanita mulia dengan label "putri" atau lainnya.
.
🔥Terbukanya aurat adalah diantara target godaan setan sebagaimana kisah Iblis dengan ayah dan ibu kita, Adam dan Hawa.
.
Dosa buka aurat itu bertingkat-tingkat.
.
Buka aurat yang paling jelek adalah zina. Tidak ada zina tanpa buka aurat.
.
🔅Ajaran Islam adalah celupan warna. Sehingga muslim itu beda dengan non muslim dalam banyak hal, cara makan, berpakaian, pandangan terhadap berbagai hal, cara berpikir dll.
.
💥Muslim memandang buka aurat sebagai dosa bahkan dosa yang sangat jelek. Sebaliknya non muslim memandang hal sebagai kemuliaan, kemodernan dan hal-hal positif lainnya.
.
🖋Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
#muhasabahdiri#selfreminder#MencariCintaNya#MencariIkhlas#sabar#ridho#ikhlas#tawakal#tawadhu#dirumahaja#belirumahaja#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah

Laut Merah

Laut Merah

Ketika banyak halangan yang muncul di depan mata kita, kita seakan menganggap  itu adalah sebuah masalah, namun pada hakikatnya itu adalah tanda kasih sayang Allah kepada Hambanya, Lha Kok bisa?

Perhatikan kisah nabi Musa, ketika nabi Musa ingin menyelamatkan bani Israil, di saat itu sebenernya Alah sudah menyiapkan tanah lapang yang dijanjikan di ujung sana.

Tapi ceritanya tidak akan menarik dan mungkin tidak akan medapat hikmah jika kita menginginkan sesuatu, kemudian langsung dikasih sama Allah saat itu juga.

Ada 'laut merah' buat nabi Musa, maka ada juga “Laut Merah”/ Ujian untuk keinginan kita.

Jika kita perhatikan,  Laut Merah yang Allah bentangkan di hadapan nabi Musa, bukan buat menghalangi atau menghambat apalagi membinasakan nabi Musa beserta para pengikutnya, melainkan untuk menguji Ketauhidan, apakah nabi Musa masih percaya pada Allah apa tidak?

Apakah kawan sekalian masih percaya Allah di detik-detik terkahir, atau tidak? Atau mungkin kawan lebih percaya pada ikhtiar dan bantuan orang lain?

Allah hanya ingin mengajarkan bahwa dalam situasi sesulit apapun, fokus kita tidak boleh terbelah. Kita harus terus menyakini bahwa Allah lah yang akan menolong kita, bahwa Allah yang akan memberi solusi pada kita.

Bukan ilmu kita, bukan Boss kita, bukan teman kita, bukan ikhtiar kita, bukan sistem kita, bukan hal-hal lain, melainkan Mutlak hanya Allah Subhanahu Ta'aala.

Wallahualam bishoab.

#ppabook #muhasabahdiri#ikhlas
#BukuPesanCintanya#selfreminder
#BukuPolaPertolonganAllah#sabar
#MencariCintaNya#MencariIkhlas
#tawakal#tawadhu#ridho#dirumahaja
#belirumahaja#nuansapropertysyariah
#nussapropertysyariah

Selasa, 14 April 2020

Budak Cinta


Puasa Ibadah Yang Istimewa

Puasa Ibadah yang Istimewa
Puasa adalah ibadah yang istimewa karena memiliki banyak keutamaan. Di antara keistimewaannya yaitu puasa merupakan perisai bagi seorang muslim. Dalam sebuah hadits, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصِّيَامُ جُنَّةٌ

“Puasa adalah perisai” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Puasa sebagai Perisai di Dunia dan Akhirat
Yang dimaksud puasa sebagai (جُنَّةٌ) (perisai) adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat.

Adapun di dunia maka akan menjadi pelindung yang akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Oleh karena itu tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa, sehingga jika ada yang mencela ataupun menghina dirinya maka hendaklah dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa.”
Adapun di akhirat maka puasa menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat (Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah).
Puasa Merupakan Perisai dari Siksa Neraka
Puasa akan menjadi perisai yang menghalangi dari siksa api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا

“Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Minggu, 12 April 2020

Ayo Muhasabah!!


SALING BERBAGI DI ZAMAN WABAH

SALING BERBAGI DI ZAMAN WABAH

Rasulullah bersabda:

ما آمن بي من بات شبعان وجاره جائع إلى جنبه وهو يعلم

Tidak beriman kepadaku orang yang bermalam dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangga yang ada di sampingnya kelaparan sedang ia mengetahuinya. (HR. Tabrani)

 ليس المؤمن الذي يشبع وجاره جائع إلى جنبه

Bukan seorang mukmin, orang yang makan dengan kenyang sedangkan tetangga yang ada di sampinya kelaparan (Shahih al-Adab al-Mufrad).

Selalu ada solusi dari setiap sabdanya.

Oleh : Ustadz Fadlan Fahamsyah


Sabtu, 11 April 2020

Amalan Super Dahsyat


HATI HATI BERBICARA

🔊HATI-HATI BERBICARA
.
🖋Penulis : Ustadz Aris Munandar SS  M.P.I حفظه الله تعالى
.
Imam Asy-Syafi'i menasehati muridnya, ar-Rabi' :
.
يَا رَبِيْعُ لاَ تَتَكَلَّمْ فِيْمَا لاَ يَعْنِيْكَ فَإِنَّكَ إِذاَ تَكَلَّمْتَ بِالْكَلِمَةِ مَلَكَتْكَ وَلَمْ تَمْلِكْهَا
.
"Wahai Rabi', janganlah engkau berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat karena jika engkau sudah terlanjur berkata-kata kata itulah yang menguasai dirimu dan engkau tidak lagi menguasai kata-katamu sendiri"
.
📗(Bustanul Arifin karya Imam an-Nawawi hlm 13)
.
🍃 Kunci penting selamat dari berbagai problem adalah kemampuan memenej lisan.
.
💥Salah ucap, keceplosan, guyon tidak pada tempatnya dan berbicara tanpa lihat sikon adalah sumber pokok berbagai macam masalah, keributan, kegaduhan dan awal permusuhan.
.
🍃 Kendalikan lisan agar tidak berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat.
.
🍃 Di antara hal yang tidak bermanfaat adalah membahas hal-hal yang bersifat privasi orang lain, hal yang bukan kewenangan dan otoritasnya dan hal-hal keilmuan di luar ilmu yang kita geluti.
.
💥Diantara bahaya lisan adalah jika sudah terlanjur keluar sering kali klarifikasi itu tidak bermanfaat. Menjelaskan maksud ucapan kita pun sering tidak bisa diterima oleh orang lain.
.
Lain halnya jika kata itu belum terucap, seratus persen kita masih bisa menentukan kata apa yang kita katakan dan yang tidak kita katakan. Sehingga kitalah "pemilik" kata tersebut.
.
🔊 Mulutmu harimaumu
.
Moga Allahﷻ mudahkan pembaca tulisan ini untuk bisa mengontrol lisan dan kata-kata kita dengan baik.

Memuji Nya

سُبْحَانَ الله, وَالْحَمْدُ لله, وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله, وَاللهُ أَكْبَر

Jalan Keluar

Jalan Keluar

Kadang jalan keluar itu sulit dicari, kadang jalan keluar itu sulit ditemukan. Padahal nyata nya, ketika keluar dari sebuah ujian dan kita berhasil melewati ujian itu.

Sebenarnya kita akan menghadapi ujian baru. Karena sebagai seorang mukmin yang beriman kepada Allah, tanda sayang Allah itu akan kepada umatNya adalah ketika diberi ujian manusia itu masih kuat beriman dan bertawakal.

Seusai dengan Allah firman kan dalam Qur'an nya :
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186]

Jadi bersabarlah ketika ujian datang, tetap beriman dan Tawakal kepadaNya. Karena ujian tanda sayangnya Allah itu kepada umatNya.


PERBANYAK TADABBUR QUR'AN

PERBANYAK TADABBUR QUR'AN

Salamah bin Kuhail Rahimahullah berkata,

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ
ㅤㅤㅤㅤㅤ
“Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).”

(Lihat: Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali Hal: 138)

Rukun Tawakal

Rukun tawakal adalah menempuh sebab yang mengantarkan untuk memperoleh apa yang kita inginkan lalu hati kita pasrah total kepada Allah ta’ala. Jika kita terhindar dari penyakit atau mendapatkan kesembuhan dari penyakit, hal itu semata karena karunia Allah ta’ala. Jika ternyata setelah melakukan sebab syar’i dan sebab kauni (usaha lahiriah) kita tetap terkena penyakit atau tidak mendapatkan kesembuhan, maka itu merupakan takdir Allah yang semestinya kita terima dengan hati legowo (lapang) dan semua itu baik bagi seorang mukmin.


Kamis, 09 April 2020

Jaminan

Jaminan.
.
Sebagian dari kita mungkin sering merasa khawatir dalam urusan rezeki. Khawatir tidak bisa makan esok hari, khawatir tidak bisa menafkahi anak dan istri, khawatir kehilangan pekerjaan, dan berbagai kekhawatiran lainnya yang berkaitan dengan rezeki.
.
Sebagian pula dari kita pun khawatir akan jodoh, jodoh kita siapa, namanya siapa, apa pekerjaan nya dan dia ada dimana saat ini.
.
Padahal Allah sudah berfirman dalam Qur'an Nya : Jika Allah menimpakan sesuatu kemadhorotan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus [10] : 107).
.
Allah menghendaki apapun hal terjadi dalam hidup ini, baik itu hal buruk atau pun hal baik. Yang terpenting yang perlu kita lakukan adalah menjalani hidup ini dengan ikhtiar yang sesuai dengan rambu-rambu yang Allah tetapkan dan Nabi ajarkan.
.
Lakukanlah yang terbaik yang Allah sukai, maksimalkan ikhtiar, kemudian berserah diri kepada Allah. Rezeki itu bukan hanya harta, bukan hanya sesuatu yang berwujud, masih banyak bentuk rezeki lainnya yang selama ini terus bisa kita nikmati.
.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang pandai mensyukuri rezeki-Nya. Karena inilah yang terpenting dalam urusan rezeki.
.
#ppainstitute #ppainstitute#ikhlas#ridho #garansilangit#muhasabahdiri#selfreminder
#MencariCintaNya#dirumahaja#belirumahaja
#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah

Sabtu, 04 April 2020

PUTUS ASA

PUTUS ASA

Saat terjebak dalam dosa.
Jangan biarkan hatimu putus asa.

Kembalilah dengan rasa hina dan baik sangka. Rabb-mu memaafkan semua, selama kau tak mendua.

Tidakkah kita berbahagia? Mengingat betapa Maha luas rahmatNya. Bukan agar maksiat kau anggap biasa. Justru agar berupaya taat sekuat tenaga.
Bagaimana mungkin cinta dibalas dengan dusta?

 Kau bilang mengharap ridhoNya, tapi hatimu condong pada syahwat dunia.

Bukankah ayatnya sudah sering kau baca?
wa nahan-nafsa 'anil-hawā,
Fa innal-jannata hiyal-ma`wā.
Menahan nafsu dalam jiwa,
mengantarmu menggapai puncak bahagia.

Teruslah beristighfar dan jangan berhenti meminta. Karena saat kau berhenti berharap dan berdoa, syaithan lah yang bersuka cita.

Bersujudlah padaNya sepenuh rasa,
Sambil berkata; "anâ ‘abduka..."
Ya Rabb aku datang sebagai seorang hamba, yang lemah tiada daya, dan sering tertipu hasrat rendah manusia.
Lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta...
Siapa lagi yang bisa mengampuni dosa, kalau bukan Engkau Wahai Rabb semesta.

*menulis sambil berkaca
@sonnyabikim

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Az Zumar : 53)
#selfreminder#muhasabahdiri#ikhlas#sabar#ridho#istiqomah#tawakal#MencariCintaNya#dirumahaja#belirumahaja#nuansapropertysyariah#nussapropertysyariah

Jumat, 03 April 2020

Rindu

RINDU

Saat kita berkata;
Mengapa ini menimpaku?
Allah ﷻ berkata;
Aku rindu padamu...
Masalah hidup yang terasa pilu, adalah sentuhan cinta untukmu, agar mau datang dan mengadu.
Sentuhan cinta itu, melembutkan hati yang keras membatu, menerangi jiwa yang gelap penuh nafsu.
Sentuhan cinta itu, menyentuh batin yang kebas lagi kaku, membuatnya mudah bergetar dan merasa malu.
Sentuhan cinta itu, menenggelamkan ego dan syahwat yang menggebu. Membuatmu berserah tanpa ragu.
Sentuhan cinta itu, melunturkan dosa-dosa yang telah lalu, membersihkan kotoran dalam Qalbu.
Sentuhan cinta itu, menjadikan akhlak tawadhu menghiasimu, menghilangkan arogansi yang membelenggu.
Sentuhan cinta itu, membuat sujudmu semakin syahdu, menikmati doa sepenuh khusyu.
Tidakkah lelah terus mengejar dunia yang semu? Takkan kau dapat kecuali kebahagiaan palsu.
Kembalilah kepada Allah yang selalu menantimu, tak pernah bosan memaafkan meski salahmu beribu-ribu.
*Catatan untuk diriku
@sonnyabikim
Dalam hadits qudsi, ketika Allah merindukan hambaNya. Maka ia berfirman kepada malaikat; “Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya kerana Aku ingin mendengar rintihannya” (HR. Thabrani dari Abu Umamah)

#muhasabahdiri#selfreminder#ikhlas#sabar#ridho#MencariCintaNya#dirumahaja#belirumahaja#nuansapropertysayariah#nussapropertysyariah

Minggu, 08 Maret 2020

SUMBER KEBAHAGIAAN

SUMBER KEBAHAGIAAN

Penyebab terbesar yang membuat seseorang tidak bahagia dalam hidupnya adalah ;

bukan karena miskin atau kaya, bukan karena kelurangan sesuatu, bukan karena populer atau tidak, bukan juga karena masalah hidup yang menerpa...

Namun karena terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya (Sosial Perfectionism)

Padahal orang sekitarnya bisa jadi tidak berpikir demikian.

Sedangkan orang yang paling berbahagia dalam hidupnya adalah orang yang menjadikam Allah sebagai pusat perhatiannya.

#MencariIkhlas
#MencariCintaNya
#muhasabahdiri
#selfreminder
#ikhlas
#sabar
#ppa
#nuansapropertysyariah
#nussapropertysyariah

JANGAN IKUTI ARUSNYA....TAPI TEGUHLAH DIATAS AGAMA - NYA

JANGAN IKUTI ARUSNYA .. TAPI TEGUHLAH DI ATAS AGAMA-NYA

Saudaraku kaum muslimin yang saya cintai karena Allah.

Sadarlah .. bahwa kita akan terus digiring untuk menjauhi apa yang dinilai buruk oleh musuh-musuh Islam .. dan digiring untuk melakukan apa yang dinilai baik oleh mereka.

Contohnya: Jauhi wahabi, radikal, teroris, takfiri, ekstrim, kaku, kolot, jumud, dst .. tapi standarnya dari mereka, bukan dari Islam.

Contohnya lagi: Jadilah orang yang rahmatan lil ‘alamin, bijak, toleran, hormat kearifan lokal, moderat, maju, dst .. tapi standarnya dari mereka, bukan dari Islam.

Jika hal ini kita ikuti sesuai standar mereka, maka jelas lama-lama Islam, hanya tinggal nama .. kelihatannya berlabel Islam, tapi sejatinya hanyalah mengikuti apa yang mereka inginkan.

Perkataan imam kita, Imam Syafi’i -rohimahullah- telah lama membantah mereka, beliau mengatakan:

آمنت بالله وبما جاء عن الله، على مراد الله. وآمنت برسول الله، وبما جاء عن رسول الله، على مراد رسول الله

“Aku beriman kepada Allah, dan apapun yang datang dari Allah, sesuai yang diinginkan Allah.

Aku juga beriman kepada Rosulullah, dan apapun yang datang dari Rosulullah, sesuai yang diinginkan oleh Rosulullah”

Standarnya adalah apa yang diinginkan oleh Allah dan Rosul -shollallahu ‘alaihi wasallam- .. bukan apa yang diinginkan mereka (musuh-musuh Islam).

Oleh karena itu, bersabarlah untuk tetap teguh dengan Alquran dan Assunnah, sebagaimana dipahami oleh para Salaful Ummah .. meski akan banyak ujian yang kita alami dan hadapi.

Inilah jalan yang menjadikan Islam kita terjaga, tetap seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rosulnya .. inilah jalan keselamatan .. inilah jalan yang lurus menuju surga Allah ta’ala.

Teruslah mengingat, bahwa semakin berat suatu amalan, maka semakin berat juga timbangannya .. semoga Allah memberikan keteguhan kepada kita hingga husnul khotimah, amin.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
#muhasabahdiri
#selfreminder
#ikhlas
#sabar
#nuansapropertysyariah
#nussapropertysyariah
https://www.instagram.com/p/B9eOVYlhcwh/?igshid=6ngyslhh9yat

Sabtu, 07 Maret 2020

JANGAN BERPISAH DENGAN ALLAH

JANGAN BERPISAH DENGAN ALLAH

#janganberpisah
#muhasabahdiri
#selfreminder
#ikhlas
#sabar
#nuansapropertysyariah
#nussapropertysyariah

Keutamaan Ridho Kepada Allah,Rasul dan Agama Islam

Keutamaan Ridho Kepada Allah, Rasul dan Agama Islam

Dari ‘Abbas bin ‘Abdil Muththalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

((ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً)

“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah  sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”.

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan ridha kepada Allah Ta’ala, Rasul-Nya dan agama Islam, bahkan sifat ini merupakan pertanda benar dan sempurnanya keimanan seseorang.

Imam an-Nawawi – semoga Allah Ta’ala merahmatinya – ketika menjelaskan makna hadits ini, beliau berkata: “Orang yang tidak menghendaki selain (ridha) Allah Ta’ala, dan tidak menempuh selain jalan agama Islam, serta tidak melakukan ibadah kecuali dengan apa yang sesuai dengan syariat (yang dibawa oleh) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak diragukan lagi bahwa siapa saja yang memiliki sifat ini, maka niscaya kemanisan iman akan masuk ke dalam hatinya sehingga dia bisa merasakan kemanisan dan kelezatan iman tersebut (secara nyata)”.

Inilah beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini.

#muhasabahdiri
#selfreminder
#ikhlas
#sabar
#MencariCintaNya
#MuslimOrId
#nussapropertysyariah
#nuansapropertysyariah

MENGAGUMKAN MANUSIA

MENGAGUMKAN MANUSIA
#SpiritualJourney

Mungkin bisa membuat orang kagum, terpesona, dan takjub dengan hasil karya kita. Tapi nilainya bisa NOL di sisi Allah kalau niat kita sebatas mencari perhatian dan pujian dari makhluk.

Mulia di sisi manusia, belum tentu mulia di sisi Allah. Maka, berkaryalah sehebat mungkin, kerja keras, bersungguh-sungguhlah dalam memberikan manfaat untuk peradaban, sambil terus bersihkan hati jangan biarkan ada motif lain kecuali hanya ingin disayang Allah.

Semoga susah, payah, dan lelahnya kita dalam berkarya, betul-betul tercatat sebagai amal kebaikan, yang murni ditujukan untuk Rabbul 'alamin.

Bukan bersusah payah yang tiada bernilai, dan berujung pada penderitaan.

عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ﴿٣﴾ تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً

“Bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka),”.
(QS. al-Ghasyiyah 3-4)

Sonny Abi Kim
#PerjalananHikmah

Rabu, 04 Maret 2020

Masuk Surga "Karena Dosa"

🍃Masuk Surga 'Karena Dosa'🍃

Salah satu ulama Salaf mengatakan,

إن العبد ليعمل الذنب يدخل به الجنة ويعمل الحسنة يدخل بها النار

"Sungguh ada orang yang melakukan dosa namun malah masuk surga. Sebaliknya ada yang melakukan amal kebaikan malah masuk neraka"
(Ibnul Qayyim dalam al-Wabil ash-Shoyyib hal 13).

"Ketika buah dari amal kebaikan adalah bangga dan sombong maka nerakalah dampaknya."
"Sebaliknya jika buah dari maksiat adalah serius bertaubat yang ditandai dengan totalitas beramal sholih maka surgalah kesudahannya karena Allah mencintai orang yang sungguh-sungguh bertaubat."
Pesan di atas bukanlah motivasi untuk berbuat maksiat karena tidak ada yang menjamin tidak akan mati ketika melakukan maksiat sehingga masih ada kesempatan untuk bertaubat.

📝Oleh: Ustadz Aris Munandar, SS, MPI
🔹Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an - Bantul Yogyakarta

#muhasabahdiri
#selfreminder
#ikhlas#sabar#ridho
#MencariCintaNya
#nussapropertysyariah
#nuansapropertysyariah

Senin, 02 Maret 2020

SEBERAT APAPUN MASALAHMU ADA ALLAH YANG MEMBANTUMU

SEBERAT APAPUN MASALAHMU ADA ALLAH YANG MEMBANTUMU

#pertolonganallah
#selfreminder
#muhasabahdiri
#ikhlas
#sabar
#nuansapropertysyariah
#nussapropertysyariah

Minggu, 01 Maret 2020

YANG KAYA SEMAKIN KAYA, YANG MISKIN SEMAKIN MISKIN

Kenapa banyak sekali orang kaya yang semakin kaya, orang miskin semakin miskin? Tahu alasannya?

Kamu perlu tahu bahwa IQ rata-rata manusia di dunia adalah 105-130. Jadi kecerdasan logika antar manusia hanya berada di range 10-20%

Sadar atau tidak, penyebab utama mereka bisa seperti itu adalah karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda 

Ingat ya, mindset its not your BRAIN, but PEMIKIRAN

Pemikirannya yang miskin akan menyebabkan kemiskinan dalam hidupnya

Dan pemikiran yang kaya akan menyebabkan kekayaan dalam hidupnya

Pilih mana?
Dalam menjalankan sebuah kegiatan ataupun suatu hal, kita butuh cara, tips, dan trik jitu sehingga bisa lebih cepat dalam meraih goal/kesuksesan

Tapi nyatanya yang seringkali terjadi di lapangan, terkadang meski kita sudah tahu cara menjalankannya, dikasih tips dan triknya, tapi hal tersebut tidak membuat kita bergerak secara maksimal. Mengapa?

Artinya, aksi akan maksimal saat pikiran kita juga maksimal

Sebaliknya kalau pikiran tidak maksimal maka aksinya pun tidak akan maksimal, atau setengah-setengah

Pikiran maksimal bermula dari adanya pemikiran yang positif. Tidak salah mindset!

Misalnya kamu seorang seorang pembaca buku motivasi dan inspirasi, tapi kalau mindsetnya salah, tetap saja action Anda biasa-biasa saja atau bahkan belum buka-buka

Coba bayangkan jika seandainya kamu memiliki mindset yang benar, sekali saja belajar, tapi EKSYEN-nya langsung bertubi-tubi, maka hasilnya pun akan dahsyat LUAR BIASA!

Nah, kalau training yang diikuti sama, buku yang dibaca sama, cara yang digunakan juga sama, namun hasilnya beda, apa yang salah?

Ya, itu MINDSETNYA!

Kalau mindsetnya bermasalah, aksinya jadi setengah-setengah

Kalau di ibaratkan sebuah komputer, organ-organ tubuh kita adalah hardware. Mindset kita adalah Operating System dalam diri kita. Windowsnya diri kamu sendiri.

Berbagai skill ataupun strategi yang kamu gunakan atau rencanakan adalah softwarenya.

Nah, gimana? Sudah tepatkah mindset kamu? Kalau belum, perbaiki ya 😁